Selamat 3 Tahunan

Kemarin, saya dan si pacar merayakan sesuatu. Kami tidak merayakan “palentin,” tapi kami merayakan 3 tahun usia hubungan kami. Sebenarnya tanggal ulang tahunnya adalah 12 Februari, tapi karena kami berdua sama-sama sibuk, kami baru bisa merayakannya (baca: ketemu) kemarin.

Sebenarnya tidak pernah ada perayaan khusus untuk memperingati ulang tahun ini, tapi entah kenapa, mungkin karena orang-orang pada heboh merayakan “palentin,” kami jadi ikut-ikutan pengen tukeran kado, hehehe…

Nah, yang namanya tukeran kado itu kan harusnya kita nebak-nebak kira-kira orang yang mau kita kasih kado itu pengennya apa… sambil kita sendiri harap-harap cemas nebak apa isi di dalam kado yang kita dapat. Tapi kalau saya dan si pacar tukeran kadonya ga gitu. Kami ke toko, terus milih masing-masing mau dibeliin apa.

Emang agak aneh, tapi kami punya tujuan. Saya ga mau dapet barang yang ujung-ujungnya ga akan kepake sama saya, begitu juga dengan si pacar. Kalau kadonya ga kepake, maka esensi kado itu sendiri akan jadi absurd. Jadi, kami rasa, ga ada salahnya tuh milih sendiri “kado” yang kita pengen. 😀

Inilah “kado” yang saya pilih..

Sendok dan sumpit logam beserta tempatnya.

Dari dulu saya pengen banget punya yang beginian. Jadi kalau suatu saat saya makan di tempat umum yang hanya menyediakan sendok plastik, saya ga perlu minta sendok, karena saya bawa sendok sendiri, hehehehe… 😀

Sedangkan kado yang si pacar minta adalah ini….

Asbak portable

Katanya biar bisa bawa asbak ke mana-mana. Walaupun belum bisa berhenti merokok, minimal dia ga akan ngotorin tempat orang dengan abu rokok. (Tapi asepnya gimana? <_< *sewot*). Asbak ini lucu loh, kaya liontin. Kalau tombolnya ditekan, maka bagian pentupnya akan terbuka.

Tapi ternyata tukeran kadonya tidak selesai sampai sini saja. Walaupun kami sama sekali ga niat palentin-palentinan, kami ngiler juga ngeliat coklat dan permen-permen yang dijajakan di mal. Akhirnya kami tukeran kado lagi deh. Saya milih coklat Chocodot isi selai blueberry, sedangkan si pacar milih permen Fantasy rasa blueberry. Kami berdua memang penggila blueberry. 😀

Saya milih coklat Chocodot karena ini adalah produk dalam negeri, yang dikemas dengan wadah yang sedikit menghasilkan sampah. Plus, nanti kalau coklatnya udah habis, saya jadi punya wadah besek cantik warna ungu, hihi.. ^,^

Sedangkan si pacar (setelah saya pengaruhi, hahaha…) akhirnya memilih permen dalam toples ketimbang permen lolipop warna-warni yang banyak sampah plastiknya.

Rasa coklat Chocodotnya menurut saya biasa aja, kaya coklat ayam jago. Sedangkan permen Fantasynya uenak buangeeet. Sampai akhirnya si pacar pun merelakan “kado” permennya dibagi jadi setengah-setengahan sama saya ^o^

Terima kasih ya pacar….. Semoga setelah menikah nanti kita bisa terus saling berbagi sampai tua. Selamat 3 tahunan 🙂