Pasar Seni ITB 2006: Tumplek Tubleugh

Akhirnya sampai juga kita pada tanggal 10 September 2006, tanggal yang ditunggu-tunggu oleh makhluk sejagat raya: Pasar Seni ITB 2006.

Banyak orang yang bilang ini event 5 taunan, tapi sebenernya ini tuh event 4 taunan. Sempet gagal di tahun 2004 dan ditunda sampai 2006. Entah benar atau sotoy, ini juga katanya.

* * *

Sesuai dengan tulisan di kaos panitia, suasana Pasar Seni ITB 2006: Tumplek Tubleugh, Hanya Sehari Sadja. Dalam bahasa Indonesia, ‘tumplek tubleugh’ kira-kira artinya adalah ‘semuanya tumpah jadi satu’. Yang miskin dan yang kaya, yang menjual seni dan yang membeli seni, yang SR dan yang teknik, semua tumplek jadi satu. Dan semuanya benar-benar hanya satu hari.

Burung-burung kowak sedang asik-asiknya tidur, ketika pembukaan dilakukan pada pukul 9 pagi. Dimulai dengan penampilan dari MBWG dan sambutan-sambutan (yang naujubileh edan lama skalski) dari rektor serigala-berbulu-domba, menteri kebudayaan dan pariwisata, wakil gubernur, dan dari Bapak Miing selaku ketua panitia. Disusul dengam performance art kolaborasi ITB dan IKJ.

Penonton membludak, jadi untuk menahan penonton yang makin lama makin maju ke depan, panitia keamanan bekerjasama dengan panitia-panitia lain harus membuat barikade. Termasuk diriku yang saat itu jadi panitia P3K, yang kemudian dengan ga sopannya diusir-usir oleh panitia keamanan. Plis deh mas, gua juga panitia. (Dimas, Kumed, Imoth, dan yang lainnya jangan marah ya…..) gua pengen bilang bahwa panitia keamanannya belagu abis.

Sebenernya gua males pisan jadi panitia P3K, tapi karena mereka kurang orang dan ada acara rikues-merikues, jadi ya sutralah.

Sepertinya gua lebih kepake jadi panitia informasi daripada P3K. Selama gua keliling-keliling banyak banget orang-orang yang nanya ini itu. Mulai dari ‘Jalan Taman Sari No. 5 di mana ya?’ sampei ‘Mbak.. mbak… sepatunya beli di mana? Lucu deh…

* * *

* * *

Gua kebagian jaga di zona tradisional; zona paling sepi, karena memang sudah tidak diragukan lagi bahwa masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan kebudayaan modern daripada tradisional.

Ga asik ah, ga ada yang pingsan. Pasien terparah adalah anak kecil asal Subang yang mimisan gara-gara kepanggang matahari. Pasien kedua terparah adalah cewe yang minta pembalut. Udah, pasiennya cuman dua.

Selama di pos, gua ngobrol banyak sama mamanya Trisa, yang ternyata juga adalah ibunya Hamal, dan ternyata juga adalah kerabatnya Beben SR ’99 dan si Cokim. Arrgghh… kenapa dunia ini begitu sempit…..

* * *

Katanya di panggung Prambors, Sandra nyanyi ya? Wah Sandra… apa jadinya dunia ini jika kamu bernyanyi dengan suara cemprengmu itu? hehehehe….

Katanya juga ada Seurieus yah manggung di depan? Arghh… mupeng dah gua… ga bisa nonton, hiks hiks. Tapi gapapa, di panggung belakang gua bisa nonton performensnya gembel-gembel IKJ yang nari kecak dan nari-nari yang lainnya.

“Hore…. hore…. hore-hore-ho… Gembel naik kelas, difoto gubernur…”
“Hore…. hore…. hore-hore-ho… Gembel naik kelas, difoto gubernur…”

Baidewei di satu sudut barisan, ada satu gembel ganteng yang punggungnya bertato (penting yah?), pake kaos belel yang di depannya betuliskan nomer henfon 081805042xxx. Manusia yang terlalu indah buat jadi gembel. Buat jojoble alias jomblo-jomblo memble, kalian bisa menghubungi gua untuk mengetahui 3 nomor terakhir, haha… 😀

* * *

Acara klosing diisi sama pentas musik dan fashion show serta kata-kata penutup dari panitia (ini juga katanya, soalnya gua ga tertarik nonton lagi setelah nonton The SIGIT). Rada bertele-tele sih, tapi tetep oke.

Yang paling keren jelas The SIGIT (walopun berantakan, tapi tetep keren… pokonya mah hidup rock and roll…!!!), dan yang paling kampring adalah Kembar Srikandi (a*jissszzzz kampring abis, semua orang juga tau).

Gua ga nonton fashion show. Kata Dimas ada yang cantik ya? Yang ini bukan Mas?

Akhirnya selesei juga hari ini. Semua orang bergembira… horeeee….

Tapi yah…. kalo gua boleh ngebandingin sama pasar seni taun 2000 lalu, pasar seni sekarang asa kurang greget. Asa kurang gimanaaaaaaaa gituh. Kurang all out semua-mua-nyanyah. Tapi tetep aja keren abis cing!!!

Sampai Jumpa di Pasar Seni ITB 2010…

all photos by Oki

84 thoughts on “Pasar Seni ITB 2006: Tumplek Tubleugh

  1. yang cantik bukan yang itu rim.. tapi yang maju paling terakhir.. wakakakak.. soalnya cuma dia yang gw kenal.. hahaha.. dan malem itu gw baru sadar kalo dia emang cantik..(doh!!)

  2. overall dari kesenian yang ditampilkan masih tradisional kan..mulai dari tarian, ampe kerajinan..ampe menara bambu nya..potensi mereka menurut gw lebih baik dari itu..

  3. actually, that’s brilliant. Thank you. I’m going to pass that on to a couple of people.

  4. Beam me aboard, Scotty….. Sure. Will a 2×10 do?

  5. actually, that’s brilliant. Thank you. I’m going to pass that on to a couple of people.

  6. I’m not a complete idiot, some parts are missing!

  7. Friends help you move. Real friends help you move bodies

  8. What is a free gift ? Aren’t all gifts free?

  9. What is a free gift ? Aren’t all gifts free?

  10. A flashlight is a case for holding dead batteries.

  11. Suicidal twin kills sister by mistake!

  12. All generalizations are false, including this one.

  13. Build a watch in 179 easy steps – by C. Forsberg.

  14. I’m not a complete idiot, some parts are missing!

  15. A lot of people mistake a short memory for a clear conscience.

  16. The gene pool could use a little chlorine.

  17. Build a watch in 179 easy steps – by C. Forsberg.

  18. 640K ought to be enough for anybody. – Bill Gates 81

  19. Ever notice how fast Windows runs? Neither did I.

  20. Lottery: A tax on people who are bad at math.

  21. A flashlight is a case for holding dead batteries.

  22. Energizer Bunny Arrested! Charged with battery.

  23. A flashlight is a case for holding dead batteries.

  24. A flashlight is a case for holding dead batteries.

  25. All generalizations are false, including this one.

Leave a reply to <a href="http://users2.titanichost.com/bybonte/index34.html">cheap porn sex</a> Cancel reply